Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya. Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diingat:
Pertama, pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain.
Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalanya saja: saya orangnya termasuk Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.
Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab, apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.
Kedua, pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.
Kalau melihat acuan Pendidikan Ketrampilan Hidup (Life Skill Education) yang dipakai PBB (Unesco), akan kita temukan empat pilar utama yang harus dilatih untuk memperbaiki ketrampilan hidup (terlepas apapun latar belakang pendidikan formal dan apapun model kepribadian anda). Keempat pilar utama itu adalah:
Belajar untuk mengetahui )learning to know). Semua orang perlu meningkatkan kemampuannya di sini, yaitu: kemampuan berpikir kritis, berpikir dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, memahami konsekuensi tindakan, dan seterusnya.
§ Belajar untuk menjadi (learning to be): meningkatkan kemampuan personal seperti bagaimana menangani stress, bagaimana meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan seterusnya
§ Belajar untuk hidup bersama (learning to live together): kemampuan sosial seperti komunikasi, negoisasi, kerjasama tim, bergaul, dan seterusnya
§ Belajar untuk melakukan (learning to do): kemampuan manual / praktek atau keahlian kerja teknis sesuai dengan bidang kita masing-masing
Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat pergaulan karena saking banyaknya manfaat itu.
Senin, 23 November 2009
Mengatasi Kesulitan Bergaul
Label:
Religi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar