Sabtu, 12 September 2009

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit Menular Seksual (PMS)
I. Pengertian PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah : Suatu gangguan/ penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak atau hubungan seksual. Pertama sekali penyakit ini sering disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi sekarang sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan Seksual/ Seksually Transmitted Disease atau secara umum disebut Penyakit Menular Seksual (PMS).
Penyakit ini sudah ada sejak zaman Mesir, dimana sebagai ilustrasi, pada tahun 1974 telah ditemukan sebanyak 850.000 kasus PMS/ tahun, dan diantaranya terdapat 1255 kasus Sifilis/ tahun.
Pengertian lain, Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti’ orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit.
Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun.
Beberapa Penyakit Menular Seksual yang sering ditemukan di Indonesia al:
•Disebabkan oleh Bakteri : Gonorrhoe, Sifilis, Urethritis, Vaginosis Bakterial
•Disebabkan Virus : AIDS, Herpes Genitalis, Hepatitis B, Kondiloma Akuminata
•Disebabkan oleh Jamur : Kandidiasis Vaginosis
•Disebabkan oleh Parasit : Scabies, Pedikulosis Pubis
Pergaulan bebas di generasi muda Indonesia kini menjadi tak terbantahkan. Budaya Barat telah membunuh paksa budaya ketimuran kita yang terkenal beradab. Disini saya tidak menyebut budaya barat tidak beradab. Tetapi ada begitu banyak perbedaan budaya yang terlampau jauh sehingga bangsa Indonesia mengalami pergeseran budaya.
Pergaulan ini mungkin sebuah trend tersendiri untuk menyebut diri kita sebagai kaum metropolis. Namun yang harus disadari adalah ada begitu banyak efek samping negative dari pergaulan bebas. Salah satunya penyakit seksual. Jika kita melakukan hubungan seksual dengan orang lain, walaupun hanya sekali, kita dapat terkena PMS.
II. Pencegahan PMS
Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua, yaitu:
•Memutuskan rantai penularan infeksi PMS
•Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya.
Dengan pencegahan secara tepat dan penganan secara dini PMS bisa ditangani dengan lebih baik. Yang penting sekali diingat adalah bentuk-bentuk gejala awal yang menjadi pertanda PMS, diantaranya :
1.benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
2.gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3.bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
4.rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
5.buang air kecil lebih sering dari biasanya
6.demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh
7.kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
8.keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
9.pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu diwaspadai kemungkinan-kemungkinan adanya infeksi kuman PMS.
Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
• tidak melakukan hubungan seks• tidak berganti-ganti pasangan• menggunakan kondom setiap hubungan seks
• menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
• kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril
Yang lebih penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan membawa kita dalam masalah serius.
Penyakit kelamin sudah lama dikenal di beberapa negara, terutama yang paling populer di antaranya adalah Sifilis dan Gonorrhoe. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, makin banyak juga ditemukan jenis-jenis penyakit baru, sehingga istilah Penyakit Kelamin yang dulu banyak disebut sudah dianggap tidak sesuai lagi dan diubah menjadi Seksually Transmited Disease (STD) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). Karena pada kenyataanya penyakit-penyakit tersebut tidak hanya mengenai juga organ-organ yang lain.Dari tahun ke tahun insiden PMS bisa dikatakan semakin meningkat, terbukti dari data yang diperoleh terlihat setiap tahun tidak kurang dari 250 kasus baru ditemukan dan dari jumlah tersebut 30-50% merupakan penyakit-penyakit yang tergolong PMS. Peningkatan Insident tersebut secara tidak langsung juga terjadi karena semakin banyaknya kelompok perilaku-perilaku berisiko tinggi, seperti : anak-anak usia remaja, PSK (Pekerja Seks Komersial), pecandu narkotika, kaum homoseksual, dll.
PMS menjadi pembicaraan yang begitu penting setelah muncul kasus penyakit AIDS yang menelan banyak korban meninggal dunia, dan sampai sekarang pengobatan yang paling manjur masih belum ditemukan. Apalagi komplikasi dari PMS (termasuk AIDS) bisa dibilang banyak dan akibatnya pun cukup fatal, antara lain :
•kemandulan
•kecacatan
•gangguan kehamilan
•kanker
•kematian
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pola penyakit ini secara prinsip terbagi 2 faktor, yaitu : faktor medis dan faktor sosial.
III. Seksualitas dan Penyakit Menular Seksual
Ada dua jenis penyakit menular seksual yang paling umum yaitu Human Pappilomavirus (HPV) dan Chlamydia, keduanya menyebar tanpa menunjukkan adanya gejala tertentu.
Para penderita HPV pada umumnya tidak akan mengetahui terkena virus itu setelah tiga minggu. Mereka tidak akan merasa sakit dan merasa sehat saja. Padahal virus tersebut sangat berbahaya jika tidak segera diobati. Virus tersebut akan menyebabkan perubahan sel-sel pada leher rahim yang pada kasus tertentu akan mengakibatkan penyakit kanker.
Dalam kasus chlamydia, sebagian besar penderita juga tidak menunjukkan gejala tertentu. Jika positif terinfeksi chlamydia, sebaiknya Anda dan pasangan menjalani pengobatan antibiotik selama tujuh hari. Bila tidak segera diperiksakan, virus ini bisa menyebabkan penyakit radang rongga pinggul, yaitu infeksi pada saluran reproduksi bagian atas, serta bisa menyebabkan kemandulan.
Karena itu, setiap wanita di bawah 25 tahun yang telah melakukan hubungan seks secara aktif sebaiknya melakukan tes chlamydia, setidaknya setahun sekali.
Perempuan lebih rentan tertular PMS dibandingkan dengan laki-laki. Alasan utamanya adalah:
•Saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim langsung terpapar oleh cairan sperma. Jika sperma terinfeksi oleh PMS, maka perempuan tsb pun bisa terinfeksi
•Jika perempuan terinfeksi PMS, dia tidak selalu menunjukkan gejala. Tidak munculnya gejala dapat menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan komplikasi
•Banyak orang — khususnya perempuan dan remaja — enggan untuk mencari pengobatan karena mereka tidak ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita PMS.
Jika dibiarkan saja tanpa ditangani, PMS dapat menghancurkan orang yang terinfeksi, seperti:
•Kemandulan baik pria atau wanita
•Kanker leher rahim pada wanita
•Kehamilan di luar rahim
•Infeksi yang menyebar
•Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
•Infeksi HIV
IV. Gejala Umum Penyakit Menular Seksual
TABEL GEJALA UMUM PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Gejala Perempuan Laki-laki
Luka Luka dengan atau tanpa rasa sakit, disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh yang lain. Tonjolan kecil-kecil, diikuti luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
Cairan tidak normal Cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir. Duhtubuh bisa juga keluar dari anus. Cairan bening atau berwarna berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.
Sakit pada saat bunag air kecil PMS pada wanita biasanya tidak menyebabkan sakit atau burning urination Rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination terkadang diikuti dengan duhtubuh dari penis
Perubahan warna kulit terutama di bagian telapak tangan atau kaki. Perubahan bias menyebar ke seluruh bagian tubuh
Tonjolan seperti jengger ayam Tumbuh tomjolan seperti jengger ayam di sekitar alat kelamin
Sakit pada bagian bawah perut Rasa sakit yang muncul dan hilang, yang tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi (infeksi yang telah berpindah ke bagian dalam system reproduksi, termasuk servik, tuba falopi, dan ovarium)
Kemerahan Kemerahan pada sekitar alat kelamin, atau diantara kaki Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar
Gejala lain dari HIV/AIDS • Demam
• Keringat malam
• Sakit kepala
• Kemerahan di ketiak, paha atau leher
• Mencret yang terus menerus
• Penurunan berat badan secara cepat
• Batuk, dengan atau tanpa darah
• Bintik ungu kebiruan pada kulit
V. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
VI. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

VII. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS
Metode / teknik penularan dan penyebaran virus HIV AIDS :
Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
Air liur / air ludah / saliva
Feses / kotoran / bab / tinja
Air mata
Air keringat
Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Lifestyle theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com